Sering Kencing Tapi Sedikit
Banyak kita jumpai di masyarakat keluhan sering ingin kencing, tapi keluarnya sedikit atau dalam istilah jawanya disebut anyang-anyangen. Keluhan seperti itu muncul dikarenakan adanya infeksi pada saluran kemih yang diakibatkan oleh suatu mikroorganisme. Penyebab paling sering adalah E coli, mikroorganisme yang terdapat dalam kotoran manusia. Infeksi saluran kemih sering terjadi pada wanita. Salah satu penyebabnya adalah saluran kencing (uretra) wanita yang lebih pendek sehingga kuman mudah melewati jalur ke kandung kemih. Infeksi saluran kemih pada pria lebih jarang terjadi.
Faktor resiko yang berpengaruh terhadap infeksi saluran kemih:
Gejala umum yang sering terjadi, meliputi:
Jika infeksi dibiarkan saja, infeksi akan meluas dari kandung kemih hingga ginjal.
Agar terhindar dari penyakit infeksi saluran kemih, dapat dilakukan hal-hal berikut:
Cara mengatasi kencing sedikit dan sering dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan yang mengganggu aktivitas ini. Beragam penanganan yang dilakukan, baik dengan perawatan mandiri di rumah atau dengan bantuan dokter, akan disesuaikan dengan kondisi yang menyebabkannya.
Buang air kecil merupakan salah satu proses alami tubuh untuk membuang racun, zat sisa metabolisme atau limbah, dan cairan berlebih dari dalam tubuh.
Orang biasanya akan buang air kecil sebanyak 4–8 kali sehari. Namun, pada kondisi tertentu, beberapa orang mungkin akan mengalami sering ingin buang air kecil, bahkan ketika kandung kemih belum terisi penuh.
Kondisi tersebut bisa terjadi karena berbagai sebab, seperti terlalu banyak minum air, gangguan pada saraf yang mengatur kerja kandung kemih, infeksi saluran kemih, pembesaran prostat, sindrom nyeri kandung kemih, dan batu ginjal.
Jika tidak ditangani, keluhan kencing sedikit dan sering ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, dibutuhkan cara mengatasi kencing sedikit dan sering agar masalah buang air kecil dapat segera diredakan.
Kenali Penyebab Wanita Sering Kencing
Umumnya, mengalami buang air kecil melebihi batasan normal dalam satu hari dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan pada tubuh. Berikut ini beberapa penyebab wanita sering buang air kecil, yaitu:
1. Infeksi Saluran Kemih
Dilansir dari National Health Service UK, frekuensi buang air kecil yang meningkat dapat disebabkan karena adanya gangguan infeksi saluran kemih. Gejala ini disertai dengan nyeri saat melakukan buang air kecil dan banyaknya urine yang dikeluarkan sangat sedikit. Tidak hanya wanita dewasa, anak-anak juga rentan alami infeksi saluran kemih. Lakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan organ intim dengan cara yang tepat dan benar.
Sering buang air kecil tidak selalu menjadi gejala gangguan kesehatan, melainkan bisa menjadi tanda awal dari kehamilan. Umumnya pada trimester pertama, wanita sering buang air kecil terutama pada malam hari. Hal ini disebabkan karena volume darah meningkat saat hamil sehingga ginjal harus memproses cairan berlebih sehingga sering buang air kecil. Untuk memastikan hamil atau tidak, kamu harus memeriksakan diri ke dokter untuk hasil yang tepat.
American Diabetes Association menyatakan, gejala yang kerap muncul pada pengidap diabetes adalah meningkatkan frekuensi buang air kecil pada malam hari. Kelebihan glukosa pada pengidap diabetes akan dikeluarkan bersama dengan urine. Inilah yang menyebabkan pengidap diabetes sering buang air kecil.
Lakukan pencegahan penyakit diabetes dengan pemeriksaan darah pada rumah sakit terdekat untuk penanganan yang tepat dan lebih dini. Kini kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc.
Baca juga: Anyang-Anyangan Jadi Tanda Infeksi Saluran Kemih?
Pielonefritis atau infeksi ginjal dapat menyebabkan seorang wanita mengalami frekuensi buang air kecil yang meningkat. Selain meningkatkan frekuensi buang air kecil, pielonefritis juga memiliki gejala lain, seperti munculnya darah pada urine dan urine yang mengeluarkan busa. Umumnya, infeksi ginjal lebih rentan dialami oleh wanita dibandingkan pria.
5. Gangguan Kecemasan
Wanita yang mengalami gangguan kecemasan akan mengalami gejala, seperti meningkatnya frekuensi buang air kecil. Dilansir dari Anxiety Centre, gangguan kecemasan juga meningkatkan risiko stres dalam tubuh. Tingkat stres yang tinggi juga dapat sebabkan otot mengencang, termasuk otot yang ada pada kandung kemih maupun saluran kemih. Inilah penyebab gangguan kecemasan dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Baca juga: Suntik Botox Bisa Mengatasi Kandung Kemih Overaktif?
Itulah beberapa penyebab wanita alami peningkatan frekuensi buang air kecil. Tidak ada salahnya untuk atur tingkat stres yang dialami dan banyak konsumsi makanan sehat agar kondisi kesehatan kamu tetap terjaga. Sehingga kamu akan terhindar dari penyebab peningkatan buang air kecil.
Halodoc, Jakarta – Umumnya, seseorang membutuhkan air putih secukupnya setiap hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Hal ini dilakukan agar terhindar dari dehidrasi. Namun, kelebihan mengonsumsi cairan juga memiliki dampak untuk tubuh, salah satunya kamu menjadi lebih sering kencing atau buang air kecil.
Baca juga: Terlalu Sering Kencing, Indikasi Tubuh Tidak Sehat?
Normalnya, dalam satu hari kamu akan kencing atau buang air kecil sebanyak 4-8 kali. Hal ini setara dengan mengeluarkan urine sebanyak 1-1,8 liter. Jika kamu sering buang air kecil padahal cairan yang dikonsumsi tidak terlalu banyak, maka hal ini bisa disebabkan faktor tertentu.
Beragam Cara Mengatasi Kencing Sedikit dan Sering
Jika bukan disebabkan oleh kondisi medis, kencing sedikit dan sering biasanya dapat diatasi dengan perawatan mandiri di rumah. Namun, kencing sedikit dan sering yang disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu hanya dapat ditangani oleh dokter.
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi kencing sedikit dan sering, baik yang dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan dokter:
Memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan dengan minum air putih memang penting untuk menjaga kesehatan. Namun, terlalu banyak minum air putih, terutama sebelum tidur, justru dapat menyebabkan Anda lebih sering buang air kecil.
Oleh sebab itu, sebagai cara mengatasi kencing sedikit dan sering, minumlah air putih secukupnya, yaitu sekitar 8 gelas per hari, dan hindari minum air putih 2 jam sebelum tidur. Dengan begitu, keinginan buang air kecil dapat berkurang tanpa mengurangi kebutuhan tubuh akan cairan.
Untuk mencegah sekaligus sebagai cara mengatasi kencing sedikit dan sering, Anda juga dianjurkan untuk menerapkan pola makan sehat dengan menghindari makanan pedas atau minuman yang mengandung kafein, alkohol, soda, dan pemanis buatan. Makanan dan minuman tersebut dapat mengiritasi kandung kemih atau meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga memperparah kondisi Anda.
Sebagai gantinya, konsumsilah makanan berserat tinggi, seperti pisang, gandum, dan brokoli. Makanan tersebut dapat mencegah sembelit agar keluhan kencing sedikit dan sering yang Anda alami tidak menjadi makin parah.
Saat rasa ingin buang air kecil muncul, sebisa mungkin cobalah untuk menahan keinginan tersebut selama kurang lebih 5–10 menit. Hal ini bermanfaat untuk melatih otot di sekitar saluran kemih agar tidak selalu ingin buang air kecil, sehingga frekuensi buang air kecil menjadi lebih jarang dan terkontrol.
Cara mengatasi kencing sedikit dan sering ini juga membantu memastikan bahwa kandung kemih benar-benar terisi penuh. Dengan begitu, urine yang dikeluarkan nantinya akan lebih banyak dan kandung kemih benar-benar kosong.
Senam Kegel dapat dilakukan untuk memperkuat otot-otot dasar panggul yang mengontrol aliran urine, sehingga dapat mengurangi dorongan untuk buang air kecil.
Anda dapat melakukan senam Kegel sambil berbaring, duduk, atau berdiri. Senam ini dilakukan dengan cara mengencangkan otot panggul, seakan sedang menahan buang air kecil, selama 3 detik. Lalu, longgarkan otot panggul dan ulangi gerakan tersebut sebanyak 10–15 kali.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari cara mengatasi kencing sedikit dan sering ini, Anda dapat melakukan senam Kegel dengan benar dan rutin, setidaknya sebanyak 3 kali dalam sehari.
Jika berbagai cara mengatasi kencing sedikit dan sering di atas sudah Anda lakukan tetapi keluhan tidak kunjung mereda, Anda bisa mengonsumsi beberapa obat dari dokter untuk mengatasinya.
Obat-obatan yang akan diberikan oleh dokter sebagai cara mengatasi kencing sedikit dan sering tergantung pada kondisi medis yang menyebabkannya. Jika keluhan disebabkan oleh infeksi saluran kemih, dokter akan meresepkan obat antibiotik. Sementara itu, jika keluhan disebabkan oleh pembesaran prostat, dokter akan memberikan obat penghambat 5-alpha reductase.
Suntik botox juga dapat menjadi pilihan cara mengatasi kencing sedikit dan sering, jika beberapa cara sebelumnya tidak berhasil mengatasi keluhan. Botox diberikan melalui suntikan ke perut bagian bawah di mana otot kandung kemih berada.
Zat di dalamnya akan bekerja dengan menghambat aktivitas saraf dan otot kandung kemih, sehingga otot kandung kemih menjadi lebih rileks dan meningkatkan kapasitas penyimpananya. Dengan begitu, rasa atau keinginan untuk buang air kecil pun berkurang.
Untuk menentukan cara mengatasi kencing sedikit dan sering yang paling sesuai dengan kondisi Anda tentu hanya bisa dipastikan setelah menjalani pemeriksaan oleh dokter. Namun, beberapa penanganan awal tetap bisa Anda lakukan secara mandiri untuk mengurangi keparahan kencing sedikit dan sering.
Jika kencing sedikit dan sering disertai dengan urine berwarna merah atau coklat tua maupun nyeri saat buang air kecil, jangan menunda untuk memeriksaan diri ke dokter. Dengan melakukan pemeriksaan, dokter dapat memastikan penyebabnya dan menentukan cara mengatasi kencing sedikit dan sering yang sesuai untuk Anda.
Kehamilan bisa menjadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit. Selama trimester pertama, wanita hamil akan lebih sering buang air kecil. Pengaruh utamanya melansir dari Health Line adalah hormon progesteron, gonadotropin, dan koronik manusia. Penyebab sering buang air kecil tapi sedikit ini juga terjadi karena perkembangan uterus dapat menekan kandung kemih. Untuk mengatasinya, disarankan melakukan senam Kegel secara rutin.
2. Interstitial Cystitis
Interstitial cystitis merupakan penyebab sering buang air kecil tapi sedikit yang wajib diwaspadai. Pada dasarnya, interstitial cystitis adalah kondisi ketika "kabel" di dalam tubuh kita menyilang dan memberi tahu otak bahwa kita perlu buang air kecil saat kandung kemih penuh. Padahal, tugas ini seharusnya dilakukan oleh saraf panggul.
Kondisi ini terjadi seiring dengan kebutuhan buang air kecil yang terus-menerus. Jika hanya mengeluarkan cairan dalam jumlah kecil, kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat kandung kemih terisi, nyeri di panggul atau di antara vagina dan anus, serta nyeri saat berhubungan seks.
Meskipun tidak dapat disembuhkan, penyebab sering buang air kecil tapi sedikit seperti interstitial cystitis dapat dicoba untuk diobati dengan terapi fisik untuk meredakan nyeri panggul, pelatihan kandung kemih, konsunsi obat untuk mengendurkan kandung kemih dan mengurangi ketidaknyamanannya, dan banyak lagi.
Pembesaran prostat (BPH) merupakan salah satu penyebab sering buang air kecil tapi sedikit pada pria. Kondisi ini dapat menekan uretra atau saluran kemih, sehingga menyebabkan dinding kandung kemih lebih sensitif.
Akibatnya, kandung kemih mudah berkontraksi bahkan ketika hanya ada sedikit urine, sehingga menjadi penyebab sering buang air kecil.
Penyebab sering buang air kecil tapi sedikit ini melansir dari Healt Line biasa dipengaruhi oleh usia pria. Prostat yang membesar akan menyebabkan komplikasi salurah kemih hingga menjadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit.
4. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyebab sering buang air kecil tapi sedikit yang paling sering terjadi. Kondisi ini terjadi ketika bakteri menyerang saluran kemih. Penyebab sering buang air kecil tapi sedikit ini melansir Health Line, sekitar empat kali lebih sering dialami wanita daripada pria.
Hal tersebut menyebabkan peradangan, sehingga mengganggu kemampuan kandung kemih untuk menahan kencing. Gejala khas yang menyertai penyebab sering buang air kecil tapi sedikit seperti ISK adalah demam dan nyeri perut bagian bawah atau pinggang.
Bakteri E. coli menyebar ke alat kelamin dari daerah anus atau di tempat lain. Infeksi bakteri ini menyebabkan sistitis (radang kandung kemih) dan bertanggung jawab atas keinginan untuk buang air kecil. Faktor risiko ISK adalah aktivitas seksual, diabetes, kateter, menahan buang air kecil, dan kebersihan yang buruk.
Pelvis adalah area perut bagian bawah. Ketika otot meregang dan lemah, yang mungkin terjadi pada kehamilan dan persalinan, kandung kemih mungkin keluar dari posisinya. Ini bisa menyebabkan uretra mungkin terentang dan menjadi . Keduanya bisa menyebabkan buang air kecil lebih sering.
Pelvis adalah area perut bagian bawah. Ketika otot meregang dan lemah, yang mungkin terjadi pada kehamilan dan persalinan, kandung kemih mungkin keluar dari posisinya. Ini juga bisa menyebabkan uretra mungkin terentang dan menjadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit. Tentu saja keduanya bisa menyebabkan buang air kecil lebih sering.
Kenali Penyebab Wanita Sering Kencing
Umumnya, mengalami buang air kecil melebihi batasan normal dalam satu hari dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan pada tubuh. Berikut ini beberapa penyebab wanita sering buang air kecil, yaitu:
1. Infeksi Saluran Kemih
Dilansir dari National Health Service UK, frekuensi buang air kecil yang meningkat dapat disebabkan karena adanya gangguan infeksi saluran kemih. Gejala ini disertai dengan nyeri saat melakukan buang air kecil dan banyaknya urine yang dikeluarkan sangat sedikit. Tidak hanya wanita dewasa, anak-anak juga rentan alami infeksi saluran kemih. Lakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan organ intim dengan cara yang tepat dan benar.
Sering buang air kecil tidak selalu menjadi gejala gangguan kesehatan, melainkan bisa menjadi tanda awal dari kehamilan. Umumnya pada trimester pertama, wanita sering buang air kecil terutama pada malam hari. Hal ini disebabkan karena volume darah meningkat saat hamil sehingga ginjal harus memproses cairan berlebih sehingga sering buang air kecil. Untuk memastikan hamil atau tidak, kamu harus memeriksakan diri ke dokter untuk hasil yang tepat.
American Diabetes Association menyatakan, gejala yang kerap muncul pada pengidap diabetes adalah meningkatkan frekuensi buang air kecil pada malam hari. Kelebihan glukosa pada pengidap diabetes akan dikeluarkan bersama dengan urine. Inilah yang menyebabkan pengidap diabetes sering buang air kecil.
Lakukan pencegahan penyakit diabetes dengan pemeriksaan darah pada rumah sakit terdekat untuk penanganan yang tepat dan lebih dini. Kini kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc.
Baca juga: Anyang-Anyangan Jadi Tanda Infeksi Saluran Kemih?
Pielonefritis atau infeksi ginjal dapat menyebabkan seorang wanita mengalami frekuensi buang air kecil yang meningkat. Selain meningkatkan frekuensi buang air kecil, pielonefritis juga memiliki gejala lain, seperti munculnya darah pada urine dan urine yang mengeluarkan busa. Umumnya, infeksi ginjal lebih rentan dialami oleh wanita dibandingkan pria.
5. Gangguan Kecemasan
Wanita yang mengalami gangguan kecemasan akan mengalami gejala, seperti meningkatnya frekuensi buang air kecil. Dilansir dari Anxiety Centre, gangguan kecemasan juga meningkatkan risiko stres dalam tubuh. Tingkat stres yang tinggi juga dapat sebabkan otot mengencang, termasuk otot yang ada pada kandung kemih maupun saluran kemih. Inilah penyebab gangguan kecemasan dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Baca juga: Suntik Botox Bisa Mengatasi Kandung Kemih Overaktif?
Itulah beberapa penyebab wanita alami peningkatan frekuensi buang air kecil. Tidak ada salahnya untuk atur tingkat stres yang dialami dan banyak konsumsi makanan sehat agar kondisi kesehatan kamu tetap terjaga. Sehingga kamu akan terhindar dari penyebab peningkatan buang air kecil.
Halodoc, Jakarta – Umumnya, seseorang membutuhkan air putih secukupnya setiap hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Hal ini dilakukan agar terhindar dari dehidrasi. Namun, kelebihan mengonsumsi cairan juga memiliki dampak untuk tubuh, salah satunya kamu menjadi lebih sering kencing atau buang air kecil.
Baca juga: Terlalu Sering Kencing, Indikasi Tubuh Tidak Sehat?
Normalnya, dalam satu hari kamu akan kencing atau buang air kecil sebanyak 4-8 kali. Hal ini setara dengan mengeluarkan urine sebanyak 1-1,8 liter. Jika kamu sering buang air kecil padahal cairan yang dikonsumsi tidak terlalu banyak, maka hal ini bisa disebabkan faktor tertentu.
Buang Air Kecil Sedikit Tapi Sering, Kenali 5 Penyakit Ini
Buang air kecil sedikit tapi sering merupakan gejala yang sering kali diabaikan, namun bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius. Banyak orang menganggap hal ini sebagai gangguan kecil atau bahkan normal, tetapi sebenarnya itu bisa menjadi petunjuk dari kondisi medis yang memerlukan perhatian segera.
Kenali Penyebab Wanita Sering Kencing
Umumnya, mengalami buang air kecil melebihi batasan normal dalam satu hari dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan pada tubuh. Berikut ini beberapa penyebab wanita sering buang air kecil, yaitu:
1. Infeksi Saluran Kemih
Dilansir dari National Health Service UK, frekuensi buang air kecil yang meningkat dapat disebabkan karena adanya gangguan infeksi saluran kemih. Gejala ini disertai dengan nyeri saat melakukan buang air kecil dan banyaknya urine yang dikeluarkan sangat sedikit. Tidak hanya wanita dewasa, anak-anak juga rentan alami infeksi saluran kemih. Lakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan organ intim dengan cara yang tepat dan benar.
Sering buang air kecil tidak selalu menjadi gejala gangguan kesehatan, melainkan bisa menjadi tanda awal dari kehamilan. Umumnya pada trimester pertama, wanita sering buang air kecil terutama pada malam hari. Hal ini disebabkan karena volume darah meningkat saat hamil sehingga ginjal harus memproses cairan berlebih sehingga sering buang air kecil. Untuk memastikan hamil atau tidak, kamu harus memeriksakan diri ke dokter untuk hasil yang tepat.
American Diabetes Association menyatakan, gejala yang kerap muncul pada pengidap diabetes adalah meningkatkan frekuensi buang air kecil pada malam hari. Kelebihan glukosa pada pengidap diabetes akan dikeluarkan bersama dengan urine. Inilah yang menyebabkan pengidap diabetes sering buang air kecil.
Lakukan pencegahan penyakit diabetes dengan pemeriksaan darah pada rumah sakit terdekat untuk penanganan yang tepat dan lebih dini. Kini kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc.
Baca juga: Anyang-Anyangan Jadi Tanda Infeksi Saluran Kemih?
Pielonefritis atau infeksi ginjal dapat menyebabkan seorang wanita mengalami frekuensi buang air kecil yang meningkat. Selain meningkatkan frekuensi buang air kecil, pielonefritis juga memiliki gejala lain, seperti munculnya darah pada urine dan urine yang mengeluarkan busa. Umumnya, infeksi ginjal lebih rentan dialami oleh wanita dibandingkan pria.
5. Gangguan Kecemasan
Wanita yang mengalami gangguan kecemasan akan mengalami gejala, seperti meningkatnya frekuensi buang air kecil. Dilansir dari Anxiety Centre, gangguan kecemasan juga meningkatkan risiko stres dalam tubuh. Tingkat stres yang tinggi juga dapat sebabkan otot mengencang, termasuk otot yang ada pada kandung kemih maupun saluran kemih. Inilah penyebab gangguan kecemasan dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Baca juga: Suntik Botox Bisa Mengatasi Kandung Kemih Overaktif?
Itulah beberapa penyebab wanita alami peningkatan frekuensi buang air kecil. Tidak ada salahnya untuk atur tingkat stres yang dialami dan banyak konsumsi makanan sehat agar kondisi kesehatan kamu tetap terjaga. Sehingga kamu akan terhindar dari penyebab peningkatan buang air kecil.
Halodoc, Jakarta – Umumnya, seseorang membutuhkan air putih secukupnya setiap hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Hal ini dilakukan agar terhindar dari dehidrasi. Namun, kelebihan mengonsumsi cairan juga memiliki dampak untuk tubuh, salah satunya kamu menjadi lebih sering kencing atau buang air kecil.
Baca juga: Terlalu Sering Kencing, Indikasi Tubuh Tidak Sehat?
Normalnya, dalam satu hari kamu akan kencing atau buang air kecil sebanyak 4-8 kali. Hal ini setara dengan mengeluarkan urine sebanyak 1-1,8 liter. Jika kamu sering buang air kecil padahal cairan yang dikonsumsi tidak terlalu banyak, maka hal ini bisa disebabkan faktor tertentu.
Pentingnya Berkonsultasi dengan Dokter
Meskipun gejala buang air kecil sedikit-sedikit tapi sering mungkin terlihat sepele, namun itu bisa menjadi tanda masalah yang serius. Konsultasikan dengan dokter Anda segera jika Anda mengalami gejala ini, terutama jika disertai dengan tanda-tanda lain seperti nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, demam, atau perubahan warna atau bau urine.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya. Ini mungkin melibatkan tes urin, tes darah, atau pemeriksaan pencitraan seperti USG atau CT scan. Selain itu, ada salah satu pemeriksaan yakni Uroflowmetri yang dapat mengevaluasi pola aliran urine saat seseorang buang air kecil.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter akan memberikan diagnosis yang tepat dan menyarankan pengobatan yang sesuai.
Saat mengalami gejala buang air kecil sedikit tapi sering, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Di RS Hermina Podomoro, pasien akan menjalani serangkaian pemeriksaan lengkap dan mendapatkan perawatan yang sesuai berdasarkan diagnosis yang ditegakkan oleh tim medis. Dengan demikian, pasien dapat memperoleh perawatan terbaik untuk mengatasi masalah kesehatan mereka.
Kesehatan Anda adalah prioritas utama, dan langkah-langkah ini dapat membantu mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.
- Mayo Clinic. (2022). Frequent Urination. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/symptoms/frequent-urination/basics/definition/sym-20050712 - National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (2022). Bladder Health. Retrieved from https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases/bladder-health - WebMD. (2022). Overactive Bladder (OAB) in Adults. Retrieved from https://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/overactive-bladder-19/understanding-oab-medref
Halodoc, Jakarta – Umumnya, seseorang membutuhkan air putih secukupnya setiap hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Hal ini dilakukan agar terhindar dari dehidrasi. Namun, kelebihan mengonsumsi cairan juga memiliki dampak untuk tubuh, salah satunya kamu menjadi lebih sering kencing atau buang air kecil.
Baca juga: Terlalu Sering Kencing, Indikasi Tubuh Tidak Sehat?
Normalnya, dalam satu hari kamu akan kencing atau buang air kecil sebanyak 4-8 kali. Hal ini setara dengan mengeluarkan urine sebanyak 1-1,8 liter. Jika kamu sering buang air kecil padahal cairan yang dikonsumsi tidak terlalu banyak, maka hal ini bisa disebabkan faktor tertentu.
Penyebab Buang Air Kecil Sedikit Tapi Sering
Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin mengalami gejala buang air kecil sedikit-sedikit tapi sering:
Infeksi Saluran Kemih (ISK): Infeksi pada kandung kemih atau saluran kemih dapat menyebabkan rasa ingin buang air kecil yang konstan dan sering kali disertai dengan sensasi terbakar saat buang air kecil.
Diabetes: Diabetes dapat menyebabkan peningkatan produksi urin, sehingga menyebabkan seseorang buang air kecil lebih sering dari biasanya.
Batuk Kronis: Batuk kronis bisa menekan kandung kemih dan menyebabkan kebocoran urine atau rasa ingin buang air kecil yang tidak terkendali.
Kandung Kemih Hiperaktif: Kandung kemih hiperaktif adalah kondisi di mana kandung kemih tidak bisa mengendalikan keinginan buang air kecil, sehingga seseorang merasa perlu buang air kecil lebih sering.
Batu Ginjal: Batu ginjal yang terbentuk di dalam kandung kemih atau saluran kemih dapat mengganggu aliran urine dan menyebabkan rasa ingin buang air kecil yang terus-menerus.
Kenali Penyebab Wanita Sering Kencing
Umumnya, mengalami buang air kecil melebihi batasan normal dalam satu hari dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan pada tubuh. Berikut ini beberapa penyebab wanita sering buang air kecil, yaitu:
1. Infeksi Saluran Kemih
Dilansir dari National Health Service UK, frekuensi buang air kecil yang meningkat dapat disebabkan karena adanya gangguan infeksi saluran kemih. Gejala ini disertai dengan nyeri saat melakukan buang air kecil dan banyaknya urine yang dikeluarkan sangat sedikit. Tidak hanya wanita dewasa, anak-anak juga rentan alami infeksi saluran kemih. Lakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan organ intim dengan cara yang tepat dan benar.
Sering buang air kecil tidak selalu menjadi gejala gangguan kesehatan, melainkan bisa menjadi tanda awal dari kehamilan. Umumnya pada trimester pertama, wanita sering buang air kecil terutama pada malam hari. Hal ini disebabkan karena volume darah meningkat saat hamil sehingga ginjal harus memproses cairan berlebih sehingga sering buang air kecil. Untuk memastikan hamil atau tidak, kamu harus memeriksakan diri ke dokter untuk hasil yang tepat.
American Diabetes Association menyatakan, gejala yang kerap muncul pada pengidap diabetes adalah meningkatkan frekuensi buang air kecil pada malam hari. Kelebihan glukosa pada pengidap diabetes akan dikeluarkan bersama dengan urine. Inilah yang menyebabkan pengidap diabetes sering buang air kecil.
Lakukan pencegahan penyakit diabetes dengan pemeriksaan darah pada rumah sakit terdekat untuk penanganan yang tepat dan lebih dini. Kini kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc.
Baca juga: Anyang-Anyangan Jadi Tanda Infeksi Saluran Kemih?
Pielonefritis atau infeksi ginjal dapat menyebabkan seorang wanita mengalami frekuensi buang air kecil yang meningkat. Selain meningkatkan frekuensi buang air kecil, pielonefritis juga memiliki gejala lain, seperti munculnya darah pada urine dan urine yang mengeluarkan busa. Umumnya, infeksi ginjal lebih rentan dialami oleh wanita dibandingkan pria.
5. Gangguan Kecemasan
Wanita yang mengalami gangguan kecemasan akan mengalami gejala, seperti meningkatnya frekuensi buang air kecil. Dilansir dari Anxiety Centre, gangguan kecemasan juga meningkatkan risiko stres dalam tubuh. Tingkat stres yang tinggi juga dapat sebabkan otot mengencang, termasuk otot yang ada pada kandung kemih maupun saluran kemih. Inilah penyebab gangguan kecemasan dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Baca juga: Suntik Botox Bisa Mengatasi Kandung Kemih Overaktif?
Itulah beberapa penyebab wanita alami peningkatan frekuensi buang air kecil. Tidak ada salahnya untuk atur tingkat stres yang dialami dan banyak konsumsi makanan sehat agar kondisi kesehatan kamu tetap terjaga. Sehingga kamu akan terhindar dari penyebab peningkatan buang air kecil.