Negara Pemain Judi Slot Terbanyak Di Dunia
Pemain Bola Terganteng di Dunia, Ada Striker Flamboyan sampai yang Bermata Nakal
Sebanyak 978 pemain asal Prancis merantau ke negara orang dan meramaikan berbagai kompetisi bergengsi.
Negara tujuan yang menjadi favorit para pemain Prancis adalah Luksemburg, yakni sebanyak 12 persen dari jumlah total pemain yang diekspor.
Kata-kata Pemain Bola Bintang Penuh Motivasi, Ucapan Menyentuh Pembangkit Semangat
Angka tersebut membuat Brasil menduduki posisi teratas sebagai negara penghasil sekaligus pengekspor pemain sepak bola terbesar. CIES sebagai Pusat Studi Olahraga Internasional yang bermarkas di Swiss mencatat, kebanyakan pemain asal Brasil diekspor ke Portugal. Persentase pemain ekspor asal Brasil yang ada di Portugal mencapai 19 persen.
Negara Pengekspor Pemain Bola Terbanyak
Setelah Brasil, Prancis menempati urutan kedua sebagai negara dengan yang mengirimkan banyak pemain bola ke luar negeri.
Rendahnya Literasi Keuangan
Penyebab terakhir mengapa judi online masih digandrungi masyarakat Indonesia adalah karena rendahnya literasi keuangan. Menurutnya peningkatan literasi keuangan harus terus dilakukan hingga ke setiap lini masyarakat dan didukung semua pihak.
Pemerintah sebagai pemangku kebijakan selayaknya harus dapat bertindak lebih cepat dalam memberantas praktik judi online.
"Mulai dari menutup platform-nya agar tidak dapat diakses oleh masyarakat, hingga menindak dengan tegas seluruh bandar dan admin judi online," kata Vindaniar.
Pemain Bola yang Tidak Pernah Mencetak Gol di Liga Champions, Ada yang 99 Kali Tampil hingga Juara
Jika kita melihat data sejak 2017, Prancis mengalami pertumbuhan pesat dalam hal pemain yang bermain di luar negeri, dari 770 menjadi 978 atau meningkat 27 persen.
Di urutan ketiga, ada Argentina yang juga banyak mengirimkan pemainnya ke luar. Sebanyak 815 pemain bola diekspor dan 15 persen di antaranya bermain di Chili sebagai negara destinasi favorit pemain Argentina.
Polisi Sita Rp3,1 Miliar saat Tangkap DPO dan Tersangka Baru Kasus Judi Online Komdigi
Di sebagian negara lain, termasuk Indonesia, judol maupun berbagai jenis perjudian lainnya dilarang. Salah satu alasannya dampak buruk bagi pelaku dan lingkungan sekeliling.
Banyak pelaku judol tak menyadari bahwa mereka masuk dalam lingkaran sistem yang telah diatur sedemikian rupa oleh teknologi sehingga tak akan mendapat keuntungan seperti diharapkan. Meski demikian, para pelaku judol telanjur ketagihan sehingga sulit keluar dari lingkaran tersebut.
Lebih Baik Siapkan Dana Darurat
Karena seperti yang diketahui judi online sangat memberikan dampak negatif. Dari kerugian finansial, terjebak dalam hutang, meningkatnya angka kemiskinan dan kejahatan, hingga kecanduan pemainnya.
"Tak kalah penting, judi online juga berisiko terjadi pencurian data dan penipuan," jelasnya.
Vindaniar mengimbau agar masyarakat sebaiknya tidak tergiur dengan praktik mendapatkan uang secara instan. Karena menurutnya pengelolaan uang yang baik bisa dilakukan mulai dari keperluan sehari-hari.
Masyarakat sebaiknya tidak ikut-ikutan berinvestasi jika keadaan keuangannya belum memungkinkan. Lebih baik memulai dengan menabung sendiri sehingga memiliki dana darurat.
"Literasi keuangan ini harus terus digaungkan agar masyarakat Indonesia dapat terhindar dari tindakan ilegal, seperti judi online yang hanya berdampak negatif bagi setiap pelakunya," tutup Vindaniar.
Indonesia Peringkat 1 Pemain Judi Online Terbanyak di Dunia, Netizen: Enggak Heran
Selasa, 30 April 2024 - 11:48 WIB
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan jumlah pemain judi online di Indonesia kini yang terbanyak! Ironisnya, korban judi online itu didominasi oleh kaum muda berusia 17-20 tahun.
Budi Arie Setiyadi juga membeberkan data putaran uang judi online di Indonesia yang menyentuh angka Rp327 triliun selama 2023. Angka tersebut merupakan laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Presiden Jokowi sendiri mengaku prihatin hingga kini masih banyak masyarakat yang terjebak permainan judi online. Khususnya masyarakat-masyarakat yang kurang mampu. Bahkan, karena urusan judi online, Budi Arie menyebut terdapat kasus bunuh diri yang terjadi pada 4 orang di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkap dalam beberapa bulan terakhir ini lembaganya sudah memblokir 5.000 rekening terkait judi online.
"Memang kalau di kami selama ini bekerja erat dengan Menkominfo jadi langsung apabila menerima daftar rekening yang ditengarai akan digunakan atau sedang digunakan sebagai bagian kegiatan judi online kami langsung blokir. Jumlahnya sekitar 5.000 rekening dalam beberapa bulan ini," kata dia.
Status Indonesia sebagai peringkat satu pemain judi online terbanyak di dunia pun menjadi sorotan dari netizen. Beberapa netizen menilai jumlah pemain judi online Indonesia lebih banyak dibanding data yang dipaparkan.
"Ngedatanya dari maneeeeee.... Ya masa 200 ribu!!! 10 juta juga ada kaleeeeee," tulis netizen di kolom komentar.
"Indonesia gak punya Casino tapi Judolnya luar biasa. Malah temen-temanku pada ngutamain Judol daripada buat Makan," tambah netizen lainnya.
"Gua percaya angkanya lebih dari 1 juta bahkan 3 jutaan lebih. Liat aja contoh konkretnya di sekitar kita," timpal netizen lainnya.
"Sangat membanggakan sekali," tukas netizen lain menyindir. "Percuma dong Rhoma irama ciptain lagu judi.....," lanjut netizen lainnya. “
Ngga heran banyak bencana..,” pungkas netizen lainnya.
Terungkap, Ini Peran DPO dan Tersangka Baru Kasus Judi Online Komdigi yang Ditangkap
Artikel ini akan membahas 10 negara teratas dengan traffic perjudian online tertinggi. Negara-negara tersebut diurutkan berdasarkan seberapa banyak orang yang mengunjungi situs kasino maupun website judol lainnya. Selain itu artikel ini dikombinasikan dengan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) RI yang mengungkap para pemain judol di dalam negeri.
Belum ada catatan resmi mengenai traffic atau kunjungan ke situs web judol dari Indonesia, data resmi yang diberikan adalah jumlah pemain.
Penyebab Orang Indonesia Main Judi Online
Sudah dipastikan merugikan karena uang pemain dibawa 'lari' oleh bandar, Vindaniar menjelaskan beberapa penyebab kenapa orang Indonesia masih bermain judi online. Yakni:
Judi online kini semakin mudah ditemukan karena iklan yang begitu masif. Iklan judi online bisa muncul mengikuti algoritma pengguna internet.
Contohnya, jika kamu pernah mencari informasi tentang judi online di mesin pencarian. Padahal kamu hanya mencari untuk edukasi, tidak menutup kemungkinan ke depannya iklan judi online akan muncul di media sosial milikmu.
"Iklan tersebut juga tidak secara eksplisit bertuliskan judi online. Dengan tampilan dan animasi yang menarik, iklan tersebut membuat orang tertarik untuk masuk ke dalam aplikasi dan bermain tanpa menyadari bahwa permainan tersebut termasuk judi," kata Vindaniar.
Dari iklan yang muncul terus menerus, pemain akan timbul rasa penasaran. Menurut Vindaniar, penasaran/psikologis adalah faktor awal yang mendorong seseorang melakukan judi online.
"Pemain judi yang awalnya hanya penasaran, setelah mendapatkan cuan yang besar mulai ketagihan dan menambah terus modal judinya," tambahnya.
Mirisnya, pelaku judi online umumnya adalah masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Mereka berusaha mencari jalur instan untuk pendapatan tambahan dari judi online.
Padahal, judi online adalah sebuah permainan sistem yang membuat pemain diberikan keuntungan besar di awal. Tetapi selanjutnya ia akan mengalami kerugian yang sangat tidak terbatas.
Vindaniar menjelaskan pengertian judi menurut Pasal 303 KUHP adalah sebuah permainan yang dilarang karena ada kemungkinan menang karena sebuah peruntungan. Layaknya permainan lainnya, judi online memberikan efek menyenangkan bagi penggunanya.
Ia mengingatkan judi online selalu memiliki pola yang sama. Awalnya pemain selalu menang dan mendapatkan keuntungan berlipat ganda. Tetapi pada satu titik di mana ia sudah ketagihan, kekalahan akan menghampiri.
"Sampai pada satu titik pemain akan dibuat ketagihan dan menghabiskan seluruh aset yang dimiliki untuk modal bermain judi. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan permasalahan ekonomi di kalangan masyarakat hingga permasalahan psikologis bagi para pemainnya," ucap Vindaniar.