Mempelajari Bahasa Indonesia Sebagai Objek Ilmu
Perbedaan Ejaan Huruf dan Kata
Perlu diingat bahwa pengucapan ini hanya berlaku mutlak untuk mengeja huruf satu demi satu. Artinya, terdapat perbedaan pada pengucapannya saat huruf-huruf sudah tersusun dalam sebuah kata.
Contohnya, adalah huruf H dengan pengucapan "eich", bunyinya akan menjadi "ha" seperti dalam bahasa Indonesia saat dipakai dalam kata seperti house atau hamster.
Namun, bisa juga mati atau tidak terdengar seperti dalam kata hour, honest. Contoh lainnya, huruf U dibaca "yu". Saat menjadi kata, bunyinya menjadi "a". Misalnya dalam kata up, ugly, until.
Contoh lain adalah huruf K dengan pelafalan "kei", saat dibentuk jadi kata "knee" atau "know", maka huruf K di bagian depan akan hilang. Tapi berbeda dengan "key" yang harus tetap dilafalkan dengan jelas di bagian huruf "K".
Demikian cara mengeja abjad bahasa Inggris. Selamat belajar!
Jakarta (ANTARA) - Setelah melalui rangkaian panjang usaha dan diskusi, sidang pleno UNESCO pada 20 November 2023 memutuskan untuk menerima usulan Pemerintah Indonesia menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi sidang umum salah satu badan di bawah naungan Perserikatan Banga-Bangsa (PBB) itu.
Dengan demikian, Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ke-10 pada Sidang Umum badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut, melengkapi sembilan bahasa PBB lainnya, yaitu Bahasa Inggris, Prancis, Arab, China, Rusia, Spanyol, Hindi, Italia, dan Portugis.
Dubes dan Wakil Tetap RI untuk UNESCO Ismunandar, dalam suatu kesempatan mengatakan pengakuan ini sekaligus menunjukkan peran penting Bahasa Indonesia dalam mendorong perdamaian dan solidaritas dunia.
Hal ini sekaligus menyiratkan keyakinan UNESCO terhadap pentingnya bahasa karena perdamaian dunia mustahil dibangun hanya dengan ekonomi dan politik semata.
Salah satu peran penting Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO adalah semua keputusan sidang UNESCO harus diterjemahkan ke dalam bahasa resmi, termasuk Bahasa Indonesia.
Pengakuan ini juga ditunjukkan dengan penerjemahan dokumen UNESCO 2023 ke Bahasa Indonesia sebanyak 250 buku dan 29 permainan matematika ke dalam Bahasa Indonesia, yang dilanjutkan ke dalam 27 bahasa daerah untuk mendukung literasi dan pelestarian Bahasa Indonesia di daerah terpencil, demikian Ismunandar.
Prestasi ini menunjukkan peran dan fungsi Bahasa Indonesia yang sudah teruji dalam perjalanan sejarahnya sejak Sumpah Pemuda 1928, sebagai bahasa nasional yang telah memainkan perannya dalam berbagai kepentingan bangsa. Keberhasilan Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu ribuan etnis di Indonesia merupakan modal utama dan menjadi kunci perdamaian dunia melalui bahasa.
Kekuatan lainnya yang menjadi kebanggaan bangsa ini adalah penutur Bahasa Indonesia adalah semua orang di seluruh wilayah Indonesia, yakni sekitar 270 juta.
Dalam tataran akademis, Bahasa Indonesia menjadi pelajaran wajib sejak kelas satu SD sampai perguruan tinggi. Untuk satu mata pelajaran ini tidak boleh ada angka merah atau tidak lulus. Beberapa dosen yang mengampu Bahasa Indonesia di kampus-kampus mengungkapkan betapa lelahnya mereka dalam penyampaian materi Bahasa Indonesia.
Meski mahasiswa sudah belajar Bahasa Indonesia sejak kelas 1 SD, namun pemahaman dan kesadaran berbahasa masih belum memuaskan. Salah satu faktor penghambat adalah sikap menggampangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu. Selain itu, peran media massa dengan narasumber yang kurang menghargai Bahasa Indonesia juga ikut mempengaruhi sikap mahasiswa.
Menurut Ismunandar, dengan posisi Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional, maka perlu langkah nyata yang dapat dilakukan, yakni bagaimana meningkatkan minat warga dunia terhadap Bahasa Indonesia, apalagi di tengah maraknya konflik antarnegara.
Belum lama ini, KBRI Canberra di Australia meluncurkan program "Kawan Ngobrol" untuk mempromosikan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Ada 16 sekolah dan dua perguruan tinggi di Canberra yang menawarkan kursus Bahasa Indonesia.
Selain itu, perlu upaya pengayaan kosakata Bahasa Indonesia secara terus menerus serta membangun kesenangan dan kesadaran berbahasa bagi masyarakat luas. Upaya pengayaan itu bisa dilakukan lewat jalur ilmiah dan bahasa daerah.
Berbagai peristiwa komunikasi dalam masyarakat, seperti debat presiden menjelang Pemilu 2024, juga telah melahirkan kosakata yang cukup menyegarkan. Ada joget gemoy, gimik, omon-omon, terkelok-kelok, mea-mea, biu-biu, hilirisasi digital, dan lainnya.
Data Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jumlah kosakata mencapai 120 ribu pada tahun 2023 dan diharapkan mencapai 200 ribu di tahun 2024.
Ribuan kosakata ini diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi kebersamaan antarwarga, seiring dengan alasan UNESCO menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi UNESCO, yakni sebagai pendorong perdamaian dunia.
Dalam konteks ini, maka peran dan fungsi Bahasa Indonesia agaknya tidak cukup hanya memperkaya kosakata, karena banyak sekali peristiwa komunikasi yang cukup meresahkan masyarakat karena faktor bahasa.
Tawuran antarwarga di beberapa kawasan di Jakarta dan daerah-daerah lainnya sampai sekarang masih sering terjadi. Berita kekerasan terhadap anak dan perempuan, ayah memperkosa anak kandung, ibu membunuh bayi, juga belum berhenti. Manakah bahasa media yang dapat mengubah perilaku sadis masyarakat? Sebuah penelitian mengungkapkan bahasa media justru memperparah kesadisan dalam masyarakat.
Ini artinya, bahasa tidak cukup hanya memperkaya kosakata, tapi juga perlu pengayaan makna di balik kosakata, karena setiap kata atau kalimat adalah tindak tutur dan berpengaruh pada perilaku pembaca.
Dari sisi pragmatik, setiap kata atau kalimat mengandung tiga tindak tutur sekaligus, yakni lokusi, ilokusi dan perlokusi. Artinya, setiap tuturan kata atau kalimat yang disampaikan pastilah memiliki pesan dan tujuan tertentu serta efek yang diharapkan. Di sinilah sering terjadi kesalahpahaman antara pembicara dan pendengar, yang dapat memicu tindak kekerasan.
Pengayaan kosakata dan makna di balik kata atau kalimat tuturan, langsung atau lewat media, seperti "kawan ngobrol" yang dilakukan kampus di Canberra perlu didukung tindakan nyata semua pihak, agar Bahasa Indonesia yang sudah diakui UNESCO sebagai bahasa resmi internasional dapat menjadi kebanggaan bagi Bangsa Indonesia.
*) Dr Artini adalah pimpinan Lembaga Pendidikan Jurnalistik ANTARA 2003-2006
Copyright © ANTARA 2024
Oleh: Kezia Oktavioni Asmaradita | PPTI 11 | 2502040322
Sebagai sebuah bangsa, Indonesia memiliki identitas nasional. Identitas nasional terdiri dari dua kata yaitu identitas yang merupakan ciri, watak, maupun karakter yang ada pada seseorang atau sekelompok orang dan dapat membedakan orang atau kelompok tersebut dengan kelompok lain. Dan kata nasional yang merujuk pada identitas yang melekat pada kelompok yang lebih besar dan dipersatukan oleh kesamaan seperti budaya, agama, bahasa, serta cita-cita dan tujuan yang sama. Jadi identitas nasional dapat diartikan sebagai ciri maupun jati diri yang melekat pada suatu bangsa dan membedakan bangsa tersebut dengan bangsa-bangsa yang lain. Sebagai sebuah bangsa yang berdaulat, Indonesia pastinya memiliki identitas nasional yang membedakan Indonesia dengan negara-negara lain.
Ada semboyan yang mengatakan “bahasa menunjukkan bangsa”. Semboyan tersebut menunjukkan bahwa Bahasa dapat menjadi salah satu simbol jati diri suatu bangsa. Bahasa Indonesia merupakan identitas nasional bangsa Indonesia karena dapat membedakan negara Indonesia dengan negara lain. Indonesia meruapakn salah satu negara yang memiliki banyak keberagaman. Keberagaman bahasa merupakan dampak dari beragamnya suku, ras, etnis, golongan dapat dipersatukan dengan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sudah dinyatakan sebagai identitas nasional melalui Kongres Pemuda yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928. Melalui Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia disepakati sebagai Bahasa persatuan dan dijunjung tinggi oleh seluruh warga Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan oleh semua orang Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi satu-satunya bahasa resmi yang digunakan oleh pemerintah Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia maka semua orang dapat saling berkomunikasi dengan mudah. Bahasa Indonesia juga menjadi alat untuk menyatukan semua etnis, suku, dan budaya di Indonesia.
Bahasa Indonesia juga menjadi identitas nasional Indonesia karena digunakan dalam banyak kegiatan formal seperti pertemuan resmi, pidato, seminar, dan lain-lain. Bahasa Indonesia juga digunakan dalam pengajaran di sekolah, universitas, dan kursus-kursus lainnya. Bahasa Indonesia juga telah menjadi bahasa resmi untuk semua dokumen pemerintah.
Selain itu, bahasa Indonesia juga menjadi identitas nasional Indonesia karena digunakan dalam media massa. Media massa seperti radio, televisi, dan surat kabar menggunakan bahasa Indonesia dalam berita dan acara mereka. Bahkan, bahasa Indonesia juga digunakan dalam film-film lokal Indonesia.
Bahasa Indonesia juga menjadi identitas nasional Indonesia karena digunakan di seluruh dunia. Di luar Indonesia, bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa internasional. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang populer di Asia, Amerika, dan Eropa. Sekolah dan universitas di luar negeri juga telah menawarkan kursus bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia juga telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Banyak lagu dan tarian khas Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia dalam lirik dan gerakannya. Bahasa Indonesia juga telah menjadi bahasa yang digunakan dalam pembuatan produk kreatif seperti buku, komik, novel, dan lain-lain.
Bahasa Indonesia telah menjadi identitas nasional Indonesia selama bertahun-tahun. Dengan bahasa Indonesia, semua orang dapat saling berkomunikasi dan menyatukan semua etnis, suku, dan budaya di Indonesia. Bahasa Indonesia juga digunakan dalam banyak kegiatan sehari-hari dan telah menjadi bahasa internasional. Bahasa Indonesia telah menjadi bagian dari budaya Indonesia dan menjadi bagian penting dari identitas nasional Indonesia.
Sebagai warga negara Indonesia, kita harus dapat melestarikan dan terus menggunakan Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional Indonesia. Kita dapat memulainya dengan hal-hal sederhana seperti membiasakan berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mari kita lestarikan Bahasa Indonesia, jangan sampai kita kehilangan identitas nasional sebagai Bangsa Indonesia.
Kenapa perlu mempelajari bahasa Arab? Apa manfaatnya? Walaupun kita bukan orang Arab, namun kelebihannya cukup besar jika kita ingin mempelajari bahasa Arab.
7 Sebab kenapa kita mesti luangkan waktu untuk belajar bahasa Arab. Pertama: Bahasa Arab adalah bahasa Al-Quran. Ini antara sebab utama kita harus mempelajari bahasa Arab. Keistimewaan bahasa Arab disebutkan dalam Al-Qur’an lebih dari sepuluh tempat, di antaranya pada ayat :
وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ . قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ “Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (Ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak mengandungi keterangan yang terpesong (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.” (QS. Az-Zumar: 27-28)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
اللِّسَانُ العَرَبِي شِعَارُ الإِسْلاَمِ وَأَهْلِهِ “Bahasa Arab adalah syiar Islam dan syiar kaum muslimin.” Disebutkan dalam Iqtidha’ Shirath Al-Mustaqim. Kedua: Dengan mempelajari bahasa Arab lebih mudah dalam menghafal,, memahami, mengajarkan dan mengamalkan isi Al-Quran. Dengan modal bahasa Arab akan memudahkan kita dalam memahami hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menghafalkan, menjelaskan serta mengamalkannya. Ketiga: Orang yang faham bahasa Arab, terutama faham kaedah-kaedah dalam ilmu nahu sorof akan semakin mudah memahami Islam daripada yang tidak mempelajarinya sama sekali. Apalagi jika tugas seseorang sebagai penyampai dakwah, menjadi seorang da’i, atau Ustaz, tentu lebih penting lagi mempelajarinya agar mudah memberikan pemahaman agama yang benar pada orang ramai.
Keempat: Orang yang faham bahasa Arab akan mudah menggali ilmu dari ulama secara langsung atau membaca berbagai karya ulama yang sudah banyak tersebar hingga saat ini.
Kelima: Bahasa Arab itu bahasa yang lembut dan lebih mengenakkan hati, serta menemteramkan jiwa.
Ibnu Katsir saat menjelaskan surat Yusuf ayat kedua menyatakan:
لأن لغة العرب أفصح اللغات وأبينها وأوسعها، وأكثرها تأدية للمعاني التي تقوم بالنفوس “Kerana bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas, paling luas , dan paling banyak mengandungi makna yang menentramkan jiwa.” Keenam: Bahasa Arab adalah bahasa yang paling mulia.
Ibnu Katsir rahimahullah juga menyatakan:
فلهذا أنزلَ أشرف الكتب بأشرف اللغات، على أشرف الرسل، بسفارة أشرف الملائكة، وكان ذلك في أشرف بقاع الأرض، وابتدئ إنزاله في أشرف شهور السنة وهو رمضان، فكمل من كل الوجوه
“Kerana Al Quran adalah kitab yang paling mulia, diturunkan dengan bahasa yang paling mulia, diajarkan pada Rasul yang paling mulia, disampaikan oleh malaikat yang paling mulia, diturunkan di tempat yang paling mulia di muka bumi, diturunkan pula di bulan yang mulia iaitu bulan Ramadhan. Dari berbagai sisi itu, kita boleh menilai bagaimanakah mulianya kitab suci Al-Qur’an.”
Oleh kerana itu Allah nyatakan tentang bahasa Arab:
إِنَّا أَنزلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf: 2) Ketujuh: Bahasa Arab adalah bahasa yang lurus, mudah difahami dan mudah digunakan sebagai hukum bagi manusia.
Allah menyatakan sendiri:
قُرْآَنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ (Ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak mengandungi keterangan yang terpesong (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.” (QS. Az-Zumar: 28)
Dalam ayat lain disebutkan:
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ (195) “Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. Asy-Syu’ara: 192-195).
Sebagaimana disebutkan dalam Zaad Al-Masiir karya Ibnul Jauzi, Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab iaitu bahasanya orang Quraisy yang setiap orang mudah memahaminya.
Juga dalam ayat lain disebutkan:
وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا “Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab.” (QS. Ar-Ra’du: 37).
Disebutkan dalam Tafsir Al-Jalalain, bahasa Arab digunakan sebagai hukum di tengah-tengah manusia. Dalam Zaad Al-Masiir disebutkan bahawa bahasa Arab boleh digunakan untuk menerangkan hukum-hukum yang wajib.
Bersyukurlah kerana Allah telah gerakkan hati anda untuk mempelajari bahasa yang paling mulia dan dicintai oleh Allah.
Semoga terus istiqamah dan berusaha dalam mempelajari Bahasa Arab untuk faham Al Quran. Semoga Allah mudahkan untuk mempelajari bahasa Arab.
Semangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu.
Selesai disusun di Darush Sholihin, Panggang, GK, 2 Rabi’uts Tsani 1437 H Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal
Set VCD Bahasa Arab Harfiah (Asas) : http://www.fatehteam.com/bahasa-arab/vcd-bahasa-arab-harfiah/
Sila Klik Link Di Bawah :
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Merpati, biasanya berwarna putih, dipakai sebagai simbol cinta, perdamaian atau pembawa pesan. Merpati muncul dalam perlambangan Yudaisme, Kristen dan Pagan, dan kelompok militer dan pasifis.
Pemakaian merpati dan ranting zaitun sebagai lambang damai bermula dari zaman gereja perdana, yang menggambarkan peristiwa pembaptisan disertai oleh seekor merpati membawa ranting zaitun di paruhnya.[1][2]
Pentingnya Mempelajari Bahasa Indonesia Sejak Dini
Oleh: Fika Ayu Lestari (Mahasiswi Prodi S1 Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung Semarang)
Dosen Pengampu: Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H. (Dosen Universitas Islam Sultan Agung Semarang)
Indonesia merupakan negara kesatuan dengan 34 provinsi. Setiap provinsi terdiri dari kabupaten dan kotamadya. Menurut Kementerian Dalam Negeri RI, terdapat 514 kabupaten dan kota, dan dari 514 kabupaten dan kota, ada 416 kabupaten dan 98 kota. Pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda dari berbagai daerah, suku, dan agama berkumpul untuk mengambil keputusan dan bersumpah, yaitu untuk tanah air, untuk negara, dan untuk rakyat. berbahasa Indonesia. Jadi harus dimulai sejak dini agar anak cucu kita tetap bisa menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun kita akan tinggal di berbagai pulau dan daerah asing, kita harus tetap menjaga Bahasa Indonesia, karena Bahasa Indonesia adalah bahasa utama penduduk asli Indonesia. Indonesia, kita harus mulai mengajarkan adab yang baik dan benar, Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang sangat penting untuk diajarkan kepada anak-anak supaya nanti apabila mereka sudah besar mereka akan semakin mahir dengan cara pengucapan yang baik dan benar.
Bahasa merupakan salah satu simbol persatuan ibu pertiwi dan bangsa. Bahasa memegang peranan penting dalam mengenal sekelompok orang sebagai simbol status, sosiosemiotik, dan budaya ekspresif. Tidak dapat disangkal dan diragukan bahwa Bahasa Indonesia secara resmi diperkenalkan pada waktu itu, tetapi sudah dikenal di seluruh dunia jauh sebelum itu. di seluruh dunia. Bahasa Indonesia pada tahap pemurnian tentu saja bervariasi, karena penggunaan bahasa tersebut perlu dipahami dan dibuktikan dari tahap ejaan, pengucapan, tata bahasa, dan pengucapan. Oleh karena itu perlu ditegaskan secara lebih rinci bahwa penggunaan bahasa Indonesia tidak sembarangan karena merupakan bahasa internasional. Jika sistem ejaannya cukup baik, bahasa Indonesia berpotensi menjadi bahasa internasional.
Potensi ini juga dapat berdampak sangat besar pada penggunaan bahasa yang lebih sederhana, sehingga mempengaruhi minat dan minat belajar bahasa Indonesia di negara lain. , PUEBI, Kamus Besar Indonesia (KBBI), Tata Bahasa Standar India dan Pedoman Umum Terminologi Indonesia (PUPI). Selain itu, kalimat, kata, ejaan bahasa Indonesia dapat dikenal dengan kamus yang merupakan sistem ejaan yang baik dan benar. Bahasa Indonesia digunakan dan dianggap sebagai bahasa terbaik dan paling benar dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, dari tata bahasa yang sederhana, dapat dibaca dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Leicester Timur Digunakan di berbagai negara seperti Filipina , dan tidak hanya itu, bahasa Indonesia juga digunakan sebagai mata pelajaran inti di negara-negara di dunia.
Selain itu, dalam bidang pendidikan terlihat jelas banyak mahasiswa asing yang belajar di Indonesia.Sumber daya alam yang mempesona, budaya dan seni yang beraneka ragam telah menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia untuk mengapresiasi keindahan alamnya. Indonesia. Menurut pernyataan tersebut, hal dasar yang harus dilakukan orang asing adalah belajar memahami dan menguasai bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa internasional, sehingga semua pihak, mulai dari pemerintah, pembuat kebijakan, dosen, guru, mahasiswa dan masyarakat umum, harus mau belajar memahami ejaan kata-kata bahasa Indonesia dan arti kalimat satu per satu.
Kerjasama dan partisipasi semua pihak dapat meningkatkan solidaritas sehingga bahasa Indonesia dapat unggul di antara seluruh penduduk dunia. Jika bahasa Indonesia dapat digunakan dan dijadikan sebagai salah satu bahasa resmi internasional, dan dalam potensi tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu output dari pemenuhan janji pemuda, yaitu Satu Nusa satu negara, satu bahasa, yaitu Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Bahasa Indonesia ternyata juga dipelajari di luar negeri. Beberapa negara diketahui mengajarkan bahasa Indonesia kepada warganya.
Lantas, negara mana saja yang mempelajari bahasa Indonesia?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Worldometers, Indonesia adalah negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia pada 2024, menjadikannya sebagai salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.
Di mata orang asing, mempelajari bahasa Indonesia membuka peluang yang begitu beragam, mulai dari pekerjaan dan karier hingga kebutuhan studi untuk memahami budaya dan tradisi setempat.
Selain itu, bahasa Indonesia berhasil ditetapkan sebagai bahasa resmi atau official language dalam Konferensi Umum (General Conference) UNESCO.
Menukil setkab.go.id, bahasa Indonesia menjadi bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO, bersama enam bahasa resmi PBB (bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, Spanyol, Rusia), serta bahasa Hindi, Italia, dan Portugis.
Dengan ditetapkannya hal ini, bahasa Indonesia dapat dipakai sebagai bahasa sidang, dan dokumen-dokumen Konferensi Umum juga dapat diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
Daftar negara yang mempelajari bahasa Indonesia
Dirangkum dari berbagai sumber, di bawah ini terdapat daftar beberapa negara yang mempelajari bahasa Indonesia.
Inggris menjadi negara yang turut mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Dikutip dari Antara, dua sekolah di London memasukkan bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran, yaitu Whitefield School di London Barat Laut yang akan mengajarkan bahasa Indonesia di tingkat sekolah menengah dan St. Matthews CE Primary School untuk tingkat sekolah dasar.
Selain mengajarkan bahasa, negara berjuluk The Three Lions tersebut juga mengenalkan alat musik tradisional Indonesia, yakni angklung dan gamelan menjadi mata pelajaran di beberapa sekolah yang ada di Inggris.
Minat belajar budaya dan bahasa Indonesia di Thailand terbilang cukup tinggi. Terbukti hingga saat ini, Thailand telah membuka mata kuliah pilihan bahasa Indonesia bagi mahasiswa S-1 di sejumlah universitas, sebut saja Chulalongkorn University, Neresuan University, dan banyak lagi.
Bahkan siswanya berkesempatan langsung mempelajari bahasa dan budaya Indonesia langsung di tanah air lewat program pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA).
Sudah sejak lama Jepang dengan Indonesia memiliki hubungan yang baik dalam berbagai bidang. Jepang pun menjadi salah satu negara tujuan para mahasiswa Indonesia untuk menimba ilmu.
Dengan kenyataan ini, maka bukan sesuatu yang mengherankan jika Jepang juga menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah. Tokyo University of Foreign Studies menjadi salah satu universitas di Jepang yang menyediakan jurusan bahasa Indonesia.
Negara berikutnya yang juga turut mempelajari bahasa Indonesia adalah Korea Selatan. Baik pelajar Korea Selatan dan juga Indonesia sendiri sama-sama tertarik untuk mempelajari bahasa masing-masing.
Terdapat beberapa universitas di Korea Selatan yang mencantumkan program studi Bahasa Indonesia. Sebut saja Hankuk University of Foreign Studies dan Busan University of Foreign Studies.
Selain memiliki kedekatan wilayah, hubungan bilateral antara Indonesia dan juga Australia terjalin cukup baik. Di beberapa wilayah Australia, tak sulit menemukan orang-orang yang cukup fasih berbicara bahasa Indonesia.
Hal ini lantaran cukup banyak sekolah di Australia yang mempelajari bahkan mewajibkan siswa hingga kelas 7 untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia.
Sebut saja University of Southern Queensland dan Burgmann Anglican School yang terletak di Ibu Kota Canberra, sekolah-sekolah tersebut mempelajari bahasa Indonesia.
Mungkin tak banyak yang mengetahui jika Hawaii ternyata juga turut mempelajari bahasa Indonesia. Saking seriusnya belajar bahasa Indonesia, bahkan beberapa pengajarnya ada yang rela terbang langsung untuk mempelajari kebudayaan dan bahasa Indonesia.
Salah satu universitas yang mengajarkan mata kuliah Bahasa Indonesia adalah University of Hawaii at Manoa.
Hubungan antara Indonesia dengan Suriname bisa dikatakan cukup dekat. Hal ini tak terlepas dari masa kelam penjajahan. Pada saat itu, pemerintah kolonial membawa penduduk Indonesia untuk dijadikan pekerja di Suriname.
Selain mempelajari bahasa Indonesia, masih terdapat cukup banyak penduduk Suriname yang masih cukup fasih untuk berbicara dengan bahasa daerah, salah satunya bahasa Jawa.
Meski begitu, bahasa Jawa di Suriname tidak benar-benar sama dengan bahasa Jawa yang dipakai di Indonesia. Ini bisa terjadi karena bahasa Jawa Suriname juga dipengaruhi oleh bahasa setempat yang digunakan.
Hanoi University dan Pusat Promosi Indonesia di Hanoi memberikan pengajaran bahasa Indonesia kepada warga negaranya.
Selain itu, bahasa Indonesia di Vietnam telah diajarkan pada program Oriental Studies di University of Social Sciences and Humanities, Vietnam National University (USSH VNU), Hanoi.
Pengenalan bahasa Indonesia di Vietnam ini turut didukung oleh tenaga pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), KBRI Hanoi yang bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Belanda memang pernah menjajah Indonesia di masa lalu. Namun, negara ini juga membantu Indonesia dalam menginternasionalisasi bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia diajarkan di beberapa universitas di sana. Selain itu, Pendidikan Bahasa Indonesia juga dilaksanakan di lembaga kursus atau lembaga pendidikan informal, seperti Volksuniversiteit.
Di negeri ini terdapat sekolah khusus di Amsterdam yang ditujukan untuk mempelajari budaya dan bahasa Jawa bernama Vijfhart Oracle & Java Opleidingen Turnhout.
Minat global terhadap bahasa Indonesia masih terus berkembang karena didorong oleh berbagai faktor seperti hubungan ekonomi, diplomatik, dan budaya.
Itulah negara-negara yang mempelajari bahasa Indonesia. Kini semakin banyak negara yang menyadari pentingnya bahasa Indonesia sebagai kunci untuk berinteraksi dengan salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Bahasa Indonesia adalah identitas nasional yang dimiliki bangsa Indonesia. Bayangkan saja dari banyaknya bahasa daerah di Indonesia, bahasa Indonesialah yang disetujui dan ditetapkan sebagai bahasa persatuan. Jika dilihat dari asal usulnya dan dibandingkan dengan bahasa dari negara lain, bahasa Indonesia lebih mudah dipelajari yang mana dalam bahasa Indonesia tidak ada kala (tenses), tingkatan, atau tata bahasa gender yang sering ditemukan dalam bahasa Inggris atau Prancis. Karena “kemudahannya” ini bahasa Indonesia menarik perhatian para penutur asing.
Eksistensi bahasa Indonesia di kancah internasional dapat dilihat dari beberapa negara seperti Australia, Jepang, Korea Selatan, Hawai, dan Kanada yang memasukkan bahasa Indonesia sebagai pelajaran penting di Negara mereka. Bahkan pada tahun 2007, bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Sampai sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) juga gencar mengirimkan pengajar lokal BIPA ke berbagai negara. Selain itu, para penutur asing belajar bahasa Indonesia disebabkan karena adanya keinginan untuk mengetahui budaya Indonesia,keinginan dapat berbicara dengan orang Indonesia tanpa terkendala bahasa, dan keinginan untuk membangun dan mempererat hubungan persahabatan antar bangsa.
Dengan bertambahnya jumlah penutur asing yang belajar bahasa Indonesia dan Badan Bahasa yang terus mengupayakan kemajuan bahasa Indonesia baik di dalam maupun luar negeri mampu memberikan kesempatan kepada bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
Namun, tantangan dalam menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional masih ada. Dilihat dari kehidupan penutur asli (orang Indonesia) yang sudah mengikuti arus modern mengakibatkan rakyat Indonesia lebih memilih belajar bahasa asing yang lebih keren. Rendahnya pengakuan dari penutur asli dan masih adanya sikap pesimistik terhadap bahasa Indonesia menjadi hambatan internal tersendiri dalam menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa internasional.
Hal ini disebabkan tidak adanya dukungan dari rakyat itu sendiri. Bahkan, generasi muda bangsa sekarang sudah diajarkan untuk mengutamakan bahasa asing ketimbang mempelajari bahasa Indonesia. Kalau hal tersebut dibiarkan terus-menerus bahasa Indonesia bisa digantikan bahasa lain karena kehilangan penutur aslinya dan mimpi untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional tidak akan pernah terealisasi.
Untuk mengatasi tantangan tersebut diperlukan kesadaran penuh dan kerja keras antara pemerintah, Badan Bahasa, dan seluruh masyarakat untuk menyuarakan dengan lantang perihal pentingnya bahasa Indonesia untuk kemajuan hidup bangsa. Hal tersebut bisa dimulai dengan kembali mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dan dalam segala bidang, sehingga bahasa Indonesia tidak hanya melekat di hati para penutur asing namun juga di hati penutur aslinya. Gunanya untuk menyadarkan kembali penutur asli bahwa bahasa Indonesia adalah identitas nasional.
Pada akhirnya untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional, diperlukan perbaikan dan pembinaan terlebih dahulu mengenai bahasa Indonesia di mata penutur asli (rakyat Indonesia). Setelah itu diperlukan juga kesadaran dan dukungan penuh seluruh rakyat Indonesia yang bahu-membahu memajukan dan menyebarkan bahasa Indonesia sehingga suatu saat perkataan mengenai “bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional” dapat terwujud.
Di tangan masyarakatlah perkataan tersebut dapat terlaksana. Dari melihat peluang besar yang ada mengenai bahasa Indonesia, kiranya bangsa Indonesia mampu memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk mengepakkan sayapnya di mata dunia.
Penulis: Indi Kusuma Hati | Gambar: Freepik
Sebagaimana yang telah menjadi keyakinan dalam diri kita bahwa jalan yang memberi kita jaminan keselamatan dan kenikmatan Islam adalah satu dan tidak berbilang-bilang. Jalan tersebut yaitu mengilmui dan mengamalkan ajaran Al-Kitab dan As-Sunnah sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dipahami oleh para sahabatnya. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ، لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
“Aku tinggalkan sesuatu bersama kalian, jika kamu berpegang teguh padanya, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu Kitabullah dan Sunnahku.” (HR. Imam Malik dalam Al-Muwaththa’, 2: 899) [1]
Dan Allah Ta’ala telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa terbaik yang pernah ada. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami telah jadikan Al-Quran dalam bahasa Arab supaya kalian memikirkannya.” (QS. Yusuf [12]: 2)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata ketika menjelaskan ayat di atas, ”Karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas, paling luas, dan paling banyak pengungkapan makna yang dapat menenangkan jiwa. Oleh karena itu, kitab yang paling mulia ini (yaitu Al-Qur’an, pen.) diturunkan dengan bahasa yang paling mulia (yaitu bahasa Arab, pen.).” [2]
Oleh karena itu tidak perlu diragukan lagi, memang sudah seharusnya bagi seorang muslim untuk mencintai bahasa Arab dan berusaha menguasainya. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah Ta’ala,
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Pencipta Semesta Alam, dia dibawa turun oleh Ar-ruh Al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. Asy-Syu’ara [26]: 192-195)
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata ketika menjelaskan ayat di atas,
”Bahasa Arab adalah bahasa yang paling mulia. Bahasa Rasul yang diutus kepada mereka dan menyampaikan dakwahnya dalam bahasa itu pula. Bahasa yang jelas dan gamblang. Dan renungkanlah bagaimana berkumpulnya keutamaan-keutamaan yang baik ini. Al-Qur’an adalah kitab yang paling mulia, diturunkan melalui malaikat yang paling utama, diturunkan kepada manusia yang paling utama pula, dimasukkan ke dalam bagian tubuh yang paling utama, yaitu hati, untuk disampaikan kepada umat yang paling utama, dengan bahasa yang paling utama dan paling fasih yaitu bahasa Arab yang jelas.” [3]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
“Sesungguhnya ketika Allah menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai risalah (Al-Kitab) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta menjadikan generasi awal agama ini berkomunikasi dengan bahasa Arab. Maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab. Oleh karena itu, memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah Ta’ala dan menegakkan syiar-syiar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan perkara mereka.” [4]
Beliau rahimahullah juga berkata,
“Dan sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri bagian dari agama. Hukum mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah itu wajib, dan keduanya tidaklah bisa dipahami kecuali dengan memahami bahasa Arab. Hal ini sesuai dengan kaidah di dalam ilmu ushul fiqh: sebuah kewajiban yang tidak akan sempurna (pelaksanaannya) kecuali dengan melakukan sesuatu (yang lain), maka sesuatu yang lain tersebut hukumnya juga menjadi wajib. Namun di sana ada bagian dari bahasa Arab yang wajib ‘ain dan ada yang wajib kifayah.” [5]
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah mengatakan,
فعلى كل مسلم أن يتعلم من لسان العرب ما بلغه جهده حتى يشهد به أن لا إله إلا الله وأن محمد عبده ورسوله ويتلوا به كتاب الله …
“Maka wajib atas setiap muslim untuk mempelajari bahasa Arab sekuat kemampuannya. Sehingga dia bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah Ta’ala dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dan dengannya dia bisa membaca kitabullah … “ [6]
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa Arab adalah bahasa agama Islam dan bahasa Al-Qur’an. Kita tidak akan bisa memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelewengan) kecuali dengan bekal bahasa Arab. Menyepelekan dan menggampangkan bahasa Arab akan mengakibatkan lemah dalam memahami agama serta jahil (bodoh) terhadap berbagai permasalahan agama.
Disempurnakan ba’da dzuhur, Rotterdam NL, 24 Sya’ban 1438/20 Mei 2017
Yang senantiasa membutuhkan rahmat dan ampunan Rabb-nya,
Penulis: M. Saifudin Hakim
[1] Dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykaatul Mashaabih, hadits no. 186.
[2] Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adzim, 4: 365.
[3] Taisiir Karimir Rahman, hal 598.
[4] Iqtidha’ Shirotil Mustaqim, hal. 162.
[5] Iqtidha’ Shirotil Mustaqim, hal. 207.
[6] Ar-Risalah, 1: 48.
Langkah dasar yang dapat dilakukan untuk belajar bahasa Inggris adalah mengenal dan mempelajari abjad bahasa Inggris dengan cara mengeja atau membacanya.
Abjad atau alfabet dalam bahasa Inggris sendiri memang memiliki kesamaan dengan bahasa Indonesia, yakni terdiri dari 26 huruf. Akan tetapi, cara membaca atau spelling huruf dalam bahasa Inggris memiliki perbedaan dengan bahasa Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari buku berjudul Sat It: Keunikan Bunyi Bahasa Inggris oleh Gunawan Tambunsaribu, membaca atau mengeja alfabet merupakan pelajaran paling dasar saat awal belajar bahasa.
Nah, bagi kamu yang ingin memulai untuk belajar bahasa Inggris, sebaiknya pelajari terlebih dahulu cara mengeja alfabetnya.
Ilustrasi. Belajar abjad bahasa Inggris dan cara mengejanya (iStockphoto/apagafonova)
Berikut ini ejaan abjad bahasa Inggris yang dihimpun dari English Academy dan sumber lainnya.